Sabtu, 19 Februari 2011

Pedih.. Sangat Pedih..

Saat ini rasanya linglung..
Sungguh deras sekali airmata ini..
Ketika aku sakit, dan kedua orangtuaku di rumah sakit untuk pre-op ibuku besok,
Kenapa ada hal kurang mengenakkan di hati Ya Allah..Hingga airmata ini mengalir dg sendirinya..

Seseorang yg sedang bersamaku telah mengkhianatiku..
Sungguh,, wanita mana yang masih kuat mengetahui ini semua..
Dan akupun hanya bisa tersenyum kepadanya..
Tak satupun makian kuucapkan, karena memang aku tak pernah seperti itu..
Ketika ia berkata untuk menjadi lebih baik lagi karna aku dan ibunya,
Akupun tak kuasa untuk mengikhlaskan apa yg telah terjadi..

Aku menemaninya ketika ia dalam keadaan susah..senang..
Tapi mengapa khilaf itu mudah sekali menghinggapinya?
Tak seorangpun tahu..
Biarlah Engkau, aku, ia, dan dia yang tahu..

Betapa aku membesarkan hati untuk memaafkannya Ya Allah..
Bagaimana aku sebagai manusia yg tak berhak menghakiminya tidak memaafkan sedangkan Engkau yg berhak atas manusia bisa memaafkan kekhilafannya..

Rasanya seperti mimpi..
Ketika membacanya, aku seperti tak kenal siapa dia..
Apakah benar begitu adanya??
Sungguh sakit.. Sakit sekali..
Ketika ketulusan hati dibalas dengan hal seperti ini..
Aku wanita yang lemah, tak pernah sedikitpun terbesit rasa untuk membencinya..
Aku hanya bisa pasrah..
Layaknya diberi garam satu sendok, aku berusaha menjadi danau.. sehingga garam itu tak terasa asin lagi..
Sabar itu penolongku..

Aku ingin menjadi bidadari surgaMu Ya Allah.. :)